Kembangkan Mata Kuliah Deep Learning, Dosen Prodi Teknik Informatika Raih Program Bantuan P3D 2024

Senin, 20 Mei 2024 - 14:33:57 WIB
Dibaca: 130 kali

Dosen Program Studi Teknik Informatika Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Dr. Fajar Astuti Hermawati, S.Kom., M.Kom., berhasil meraih Program Bantuan Pengembangan dan Penyelenggaraan Pembelajaran Digital (P3D) Tahun 2024. Program yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan ini bertujuan mendorong perguruan tinggi agar lebih aktif menggunakan teknologi digital dalam mengembangkan materi untuk mendukung proses pembelajaran.

Pada kesempatan ini, Dr. Fajar mengusulkan proposal pada Kategori I dengan judul ‘Pengembangan Model Pembelajaran Mata Kuliah Deep Learning Berbasis Proyek Melalui Kanal Pembelajaran Digital’ yang lolos seleksi pada 3 Mei 2024 lalu.

Dr. Fajar menyatakan bahwa dosen pengusul harus berasal dari program studi yang terakreditasi paling rendah B atau Baik Sekali pada perguruan tinggi yang memiliki Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) minimal Baik atau Baik Sekali. “Selain memenuhi persyaratan tersebut, prodi pengusul harus berasal dari kampus yang memiliki akreditasi B atau Baik Sekali, serta memiliki mitra dan rekam jejak dalam pengembangan bahan ajar digital menggunakan berbagai media,” terang Dr. Fajar saat diwawancarai, Jumat (14/3).

Lebih jauh, Dr. Fajar mengatakan bahwa mata kuliah Deep Learning sangat menarik dan populer karena merupakan cabang dari ilmu Artificial Intelligence. Selain itu, mata kuliah ini mempunyai capaian pembelajaran yang merupakan gabungan dari kemampuan teori atau konsep dan praktik atau pemrograman. “Karena menjadi mata kuliah wajib di Program Studi Teknik Informatika, mahasiswa terkadang menghadapi kesulitan untuk memahaminya. Jadi, saya ingin membuat mata kuliah ini menarik secara visual digital,” katanya.

Dr. Fajar menegaskan betapa pentingnya peran universitas dalam program ini, yang mencakup program pembelajaran yang diawasi oleh Badan Pengembangan Akademik (BPA). “Nantinya kami ingin berkolaborasi bersama-sama dengan tim pengajar untuk memilah dan memilih bahan ajar yang akan disampaikan melalui video interaktif,” lanjut dosen Teknik Informatika itu.

Dengan adanya model pembelajaran ini, Dr. Fajar yakin akan berdampak positif bagi mahasiswa dan dosen. “Selain berdampak positif bagi mahasiswa dan dosen, model pembelajaran ini akan mempermudah mitra untuk berkolaborasi sehingga program MBKM dapat terlaksana dengan baik,” lanjutnya.

Melalui pengajuan proposal ini, Dr. Fajar berharap Prodi Teknik Informatika mampu meningkatkan kapasitas dan kemampuan modul pembelajaran digital yang inovatif dan berbasis proyek sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar mahasiswa. “Selain itu, saya juga berharap para dosen juga memiliki motivasi dan kecakapan mengimplementasikan pembelajaran berbasis proyek yang efektif dan produktif. Sehingga mampu memberikan kontribusi nyata dalam menyelesaikan permasalahan di masyarakat,” pungkasnya. (iy/oy/rz)